Polda Bali-Polres Buleleng, Penjor identik dengan budaya Bali saat menjelang hari suci Galungan. Penjor sendiri menurut kepercayaan umat Hindu merupakan perlambang dari Naga Basukih, dimana Basukih berarti kesejahteraan dan kemakmuran.
Bagi umat Hindu, memasang Penjor bertujuan untuk mewujudkan rasa bakti dan sebagai ungkapan terima kasih atas kemakmuran yang diberikan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Bhabinkamtibmas Desa Tirtasari Polsek Banjar Bripka Made Sudira, melaksanakan kegiatan sambang ke rumah warga Desa binaannya yang sedang beraktivitas menghias Penjor. Senin (8/11/2021).
Pada kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Bhabinkamtibmas Bripka Sudira untuk memberikan himbauan tentang pemasangan Penjor yang aman dan tidak mengganggu jaringan listrik PLN.
Bhabinkamtibmas Bripka Sudira menghimbau agar dalam pemasangan Penjor nanti, menempatkan Penjor di posisi yang aman. “Jangan sampai bersentuhan dengan tiang maupun kabel listrik karna bisa mengakibatkan terjadinya gangguan. Disamping itu membuat Penjor jangan terlalu tinggi-tinggi, yang terpenting tidak mengurangi makna dari Penjor itu sendiri,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Banjar KOMPOL Made Agus Dwi Wirawan, S.H., M.H., mengatakan “Pemasangan Penjor dekat dengan jaringan listrik dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat. Terlebih saat ini sudah memasuki musim hujan dan angin, berpotendi Penjor menjadi basah terkena air hujan dan jatuh menimpa jaringan listrik PLN tersebut,” kata Kapolsek.
“Demi keamanan dan keselamatan bersama, agar memperhatikan jarak aman saat memasang Penjor. Selamat hari raya Galungan dan Kuningan buat semua umat, semoga semua diberikan kesehatan, kebahagiaan, rejeki, doa dan harapan dikabulkan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” pungkasnya.