Polda Bali – Polres Buleleng, Kapolsek Banjar AKP I Nyoman Mistanada, S.M.mendampingi Kegiatan Anjangsana Kapolres Buleleng dengan Tokoh Paiketan Panca Desa Baliage Kecamatan Banjar, Kamis pagi (16/3/23)
Anjangsana Kapolres Buleleng yang berlangsung di Resto Sunset Desa Cempaga dalam rangka mempererat hubungan tali silaturahmi sekaligus mendekatkan diri kepada seluruh elemen masyarakat dikawasan Baliage yang sedianya dihadiri oleh Kapolres Buleleng, namun karena ada sertijab beberapa Kapolres dan pejabat dilingkungan Polsa Bali, maka kegiatan digantikan oleh bapak Wakapolres Buleleng Kompol Yusak Agustinus Sooai, S.I.K.
Kapolsek Banjar AKP I Nyoman Mistanada,S.M., dalam sambutannya saat membuka acara memperkenalkan para pejabat Perbekel, Ketua BPD, Kelian Adat, Sabha Desa, dan Tokoh Adat yang hadir dari Lima Desa yang tergabung dalam Peiketan Panca Desa Baliage yaitu Desa Sidatapa, Desa Cempaga, Desa Tigawasa dan Desa Pedawa dan Desa Banyusri yang juga dikenal dengan istilah SCTPB.
Juga memperkenalkan Lokasi tempat kegiatan sekarang yang masuk dalam wilayah Desa Cempaga
Hadir dalam acara tersebut yang mendampingi Wakapolres Buleleng Kompol Yusak Sooai, S.I.K, diantaranya ada Kasat Binmas, Kasat Intelkam, dan Kasat Samapta Polres Buleleng Buleleng, Kapolsek bersama Wakapolsek Banjar dan para Perwira Polsek Banjar beserta Bhabinkamtibmas Panca Desa.
Sementara dari Paiketan Panca Desa hadir Perbekel bersama Klian Desa Adat, BPD dan Sabha Desa dari Desa Sidetapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa dan Desa Banyuseri.
Dalam kegiatan Anjangsana selain bertukar informasi dan menyerap aspirasi serta tanggapan yang disampaikan oleh para Perbekel, Bendesa Adat, Sabha Desa dan Ketua BPD dari masing-masing Desa yang tergabung dalam paiketan Panca Desa Baliage, terkait berbagai hal termasuk dasar dan latar belakang dari terbentuknya paiketan Baliage dan permasalahan -permasalahan yang ada dimasing-masing desa, Wakapolres Buleleng mewakili Kapolres menyerahkan bantuan berupa Senter kepada para Pecalang di Panca Desa.
Kapolsek Banjar AKP I Nyoman Mistanada mengatakan Senter itu ada pilosopinya yaitu sebagai alat penyuluh atau penerang saat dikegelapan.
“Dari Senter ini kita belajar bahwa hendaknya setiap ada permasalahan, pikiran kita agar tetap terang sehingga bisa melihat dan menyelesaikan masalah dengan bijaksana tanpa harus dengan kegelapan atau emosi semata,” ungkapnya.
